Sunday 3 November 2013

Ilmu Noetic dalam The Lost Symbol


Saya sedang membaca The Lost Symbol karya Dan Brown. Salah satu fokus ceritanya adalah tentang ilmu noetic. Selama membaca, hingga bab 17, saya masih belum tahu pasti apa itu ilmu noetic. Saya juga terlalu malas untuk meng-Google, saya pikir, ini pasti akan ada penjelasannya juga, entah di bab berapa. Terbukti, setelah saya menyelesaikan bab 18 dengan penuh keterpanaan akan informasi baru yang saya dapat, saya akhirnya lumayan mengerti apa itu ilmu noetic.

Dan Brown menuliskan di bab 18, “Institute of Noetic Sciences di California menjelaskan bidang itu dengan bahasa misterius dan sulit dipahami, mendefinisikannya sebagai studi akses langsung dan segera, umat manusia terhadap pengetahuan di luar apa yang tersedia bagi indra-indra normal dan kekuatan nalar.”

Butuh beberapa kali mengulang kalimat itu agar saya bisa memahami definisinya. Saya jadi sempat berpikir, hebat juga ya penerjemahnya. Bahasa tulisan Dan Brown sangat akademis, hingga kadang membuat saya malas membaca karena saking tidak mengertinya, hehe.

Jadi, apa teman-teman sudah paham definisi ilmu noetic menurut salah satu institut di California itu? Kalau belum, saya coba bantu ya, hehe.

Ilmu noetic itu studi akses langsung dan segera. Memang terdengar janggal ya, mungkin karena ini terjemahan, bukan dari bahasa Indonesia asli.

Studi yang dilakukan oleh siapa? Oleh umat manusia.

Apa yang dipelajarinya? Pengetahuan.

Pengetahuan seperti apa yang dipelajari? Pengetahuan di luar apa yang tersedia bagi indra-indra normal dan kekuatan nalar, maksudnya pengetahuan ini tidak sekadar membutuhkan indra-indra normal dan nalar saja, tapi juga kemampuan lain yang mampu menangkap data dan mengolahnya hingga menjadi informasi/pengetahuan. Malahan, pengetahuan ini kadang tidak bisa dijelaskan oleh akal pikiran manusia.

Contohnya, siapa yang tahu rumus kematian? Siapa yang bisa menghitung berapa lama ia akan hidup? Tidak akan ada penjelasan semacam ini. Namun, satu yang kita tahu pasti bahwa kematian itu pasti datang. Yang muda belum tentu berumur panjang, yang tua juga belum tentu akan segera meninggal. Kematian adalah pengetahuan yang telah diketahui secara umum tapi tidak bisa dijelaskan secara akal dan rumus-rumus . Well, ini pendapat saya, orang awam. Maaf bila ada kesalahan di dalamnya.

Nah, itu tadi definisi ilmu Noetic menurut Institute of Noetic Sciences di California, menurut Dan Brown dalam bukunya.

Masih dari The Lost Symbol bab 18, noetic berasal dari bahasa Yunani, noes. Diterjemahkan secara kasar artinya ‘pengetahuan dari dalam’ atau ‘kesadaran intuitif’.

Masih dalam bab 18. Di situ diungkapkan bahwa sebutir pasir yang sangat kecil tetap memiliki massa, meskipun ia kecil. Karena memiliki massa, sebutir pasir itu juga mengeluarkan gravitasi. Katherine bilang, “Nah jika kita mengambil triliunan butiran pasir dan membiarkan mereka tarik menarik untuk membentuk... katakanlah bulan, gravitasi gabungan mereka akan cukup untuk menggerakkan seluruh lautan dan menarik dan menyurutkan air pasang di seluruh planet kita.” Woah... jujur saya ngeri baca kalimat yang ini.

Dilanjutkan oleh Kathrine lagi, “Bagaimana jika saya katakan bahwa pikiran... gagasan mungil apa pun yang terbentuk di dalam benak Anda... sesungguhnya punya massa? Bagaimana jika saya katakan bahwa pikiran adalah suatu benda nyata, entitas terukur, dengan massa terukur? Massa yang sangat kecil, tentu saja, tapi bisa disebut massa juga. Apa implikasinya?”

Lawan bicaranya, Trish, menjawab, “Bicara secara hipotetis? ... jika pikiran punya massa, pikiran mengeluarkan gravitasi dan bisa menarik benda-benda ke arahnya.”

Dari dua definisi di atas dan percakapan Katherine dan Trish, saya menyimpulkan, ilmu noetic itu  cara kerjanya mirip ‘sugesti’. Tau kan? Itu lho gaya tarik menarik antara kekuatan perasaan/pikiran seseorang dengan lingkungan di sekitarnya. Hmmm... sekali lagi maaf ya kalau salah, mungkin ada yang mau mengoreksi? Secara saya memang belum selesai bacanya, baru sampai bab 18 ini.

Saya juga butuh semacam teman berdiskusi tentang The Lost Symbol ini. Barangkali ada yang membaca blog saya dan kebetulan lagi baca The Lost Symbol juga? Mari kita mengobrol... J

12 comments:

  1. Ini pendapat subjektif saya terhadap Ilmu Noetic. Ilmu Noetic memang sangat menarik. Beberapa penerapan Ilmu Noetic, misalnya NLP (Neuro Linguistic Programming), Law of Atraction (yg pernah dibahas oleh Oprah, dan sebagai dasar dari buku The Secret karya Rhonda Byrne), atau pada berbagai agama dalam penyatuan diri dengan Tuhan. Ilmu Noetic menganggap pikiran manusia lebih kuat daripada materi. Dan ilmu ini sudah diterapkan oleh orang-orang tertentu sejak zaman dahulu, misalnya para penganut agama yang berusaha ikhlas dan menyatu dengan Tuhan. Atau di dunia barat Tuhan diartikan dengan universal atau alam semesta. Sehingga dengan kekuatan pikiran, kita bisa menarik apa yang kita pikirkan dan rasakan. Misalnya ketika kita ingin kaya, dengan berpikir dan merasakan seolah-olah akan kaya, maka faktor-faktor atau peluang-peluang yang akan menjadikan kita kaya akan mendekat pada kita. Disinilah maksud dari pikiran atau jiwa memiliki gravitasi. Contoh lain dari penerapan ilmu Noetic ini, misalnya saat para orang suci yang hanya dengan meminta kepada Tuhan dalam hati, maka keinginannya pun terwujud.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah sepertinya Anda memahami sekali ilmu Noetic. ya, saya setuju dengan pemisalan Anda(orang suci yg meminta kepada Tuhan). bahasa sehari-harinya sama dengan 'doa' mungkin?

      Delete
  2. ini yang nulis Nuridha Rahma Novianti kan???duh Ponakan ku pinter bangeet ya sekarang,,,pemilihan kata katanya ringan,,,perlu dipertimbangi da jadi penulis.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ini ponakannya Om Adhya Priyatna. ya kah A? emang cita-cita awal sih jadi penulis A, embuh kih sekarangnya belok dulu ke akuntansi -_-

      Delete
  3. Aku udah baca The Lost Symbol loh.. Btw, kamu Potterhead juga ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. gimana gimana kesannya tentang The Lost Symbol?? *excited, hehe. Iyaaa aku suka banget Harry Potter, Potterhead juga kah?

      Delete
  4. Saya baru masuk bab 21 satu nie.. Dan baru tertarik lebih dalam lagi untuk membacanya, sebelumnya (bab 1-19) belum begitu tertarik karena belum paham arah dr novel ini dan kita harus menghayal... Dan setelah masuk bab 21 baru mulai tau arah novel ini, sambil googling internet pastinya agar tdk menghayal lagi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, maaf, saya baru lihat komentarnya.
      Benar, saya juga awalnya belum begitu paham dengan novel ini. Tapi misterinya bikin penasaran, sampai akhirnya saya tamatkan juga novel ini. Terima kasih kunjungannya :-)

      Delete
  5. Sebenarnya ilmu ini tidak asing bagi orang-orang pesantren dan merupakan ilmu yang biasa saja. Karena ilmu ini diterapkan sehari-hari sudah sejak zaman walisongo. Bahkan sebetulnya ilmu ini adalah ilmu dasar manusia yg diajarkan nenek moyang kita sejak abad pertama. Hanya saja oleh Eropa melalui penipu Belanda, pada awal abad 20 membuat 'pabrik' cuci otak yang bernama SEKOLAH. Di pabrik inilah ilmu dasar dari leluhur kita ini dihapus dan hingga kini di sekolah diajarkan jika perangkat pengetahuan itu hanya nalar. Semua harus masuk akal.

    Di pesantren, 80% kehidupan sehari-harinya adalah bentuk latihan untuk mengasah intuisi sejak bangun hingga tidur. Hidup ala kadarnya, makan seadanya, tidur beralas tikar, saat tidur pulas dipaksa bangun tahajjud, jauh dari kenikmatan dunia di rumah. Setiap saat tidak lepas dari laku dzikir dan sholawat, mendekat kepada Tuhan. Itu semua bagian dari membangun kejernihan hati dan menajamkan intuisi. Baru sisanya 20% untuk melatih akal seperti belajar kitab-kitab atau buku pelajaran. Karena kunci memahami sesuatu itu terletak di 80% itu tadi. Sampai mati jika ini tidak dijalankan ya tidak akan paham sebanyak apapun ilmu dipelajari.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, terima kasih infonya. Saya sendiri baru tahu (kehidupan pesantren). Makasih udah mampir ke blog saya :-)

      Delete
  6. wah.... saya baru di bab 35 nih. makin terus baca lost symbol, makin penasaran sama proses misteriusnya. dan buru buru pengen nyelesaiin novelnya. banyak istilah istilah yang bikin penasaran. jadi sambil baca ini wawasan nya terbuka buat searching.
    kalo buat ilmu neotic, wuih.. luar biasa pokonya. dari belum tau sampe akhirnya tertarik untuk cari tau. dan udah banyak di ulas di atas juga sih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Novelnya informatif ya kan Mbak. Nggak cuma hiburan cerita fiksi, banyak juga pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya nggak kita kenal jadi kenal deh. Btw, salam kenal Mbak Laras :)

      Delete

What do you think about my post?