Wednesday, 8 November 2017

Kawan Lama



Di salah satu mobil yang mengular, kegelisahan karena lapar yang menguji kesabaran

Pemuda berkaus polo lengan pendek memaki padatnya jalanan di depannya. Hampir satu jam mobilnya tak beranjak ke manapun, sedikitpun. Ditambah lagi kegelisahan karena lapar yang melanda, perutnya seakan tidak mau berkompromi lagi karena sejak siang majikannya tidak menyuplainya makanan sesendokpun. Andai saja ada tukang asongan menjajakan cemilan. Sialnya ini jalan tol yang kiri kanannya bukit beton.

Sidharta menyandarkan kepalanya yang mulai pening, antara karena kemacetan dan kelaparan.

Kalo macet kayak gini terus, main hape sampe rabun juga bisa. Bersihin notif ah. Eh tunggu dulu, kali aja ada yang penting.

10 Unread Mails.

Dropbox.

lina@jobstreet.com.

Kenapa lo malas banget unsubscribe email ini, sih, Sid!

Change.org.

Mandiri Online.

Julia.

Sid terlonjak dari dudukannya, hampir saja ia meninju klakson di depannya.

“Julia?” gumam Sid pelan. Julia yang itu?

Tidak sabar ia membuka email yang mengejutkan itu. Walaupun sudah sekian tahun tidak saling mengabari, dengan tega ia mengutuki subjek pesan dari Julia.

Apaan dah ni anak bikin subjek alay banget. 

Kedua ujung bibirnya tidak mampu menahan senyum lebar. Matanya berbinar-binar. Meski sudah selesai ia baca sampai habis seluruh isi pesan itu, ia kembali membacanya ulang dari atas, seolah ingin memastikan kalimat barusan yang dibacanya itu bukan halusinasi akibat penat kemacetan dan rasa lapar yang tidak tertahankan.

Jules... ngapain gue harus pura-pura, sih.

Seulas senyum jahil dan sorot mata licik tiba-tiba mengembang di wajahnya.

Kepada: Julia


Apa kabar?
Lama ga ketemu, tinggal di mana sekarang?
Sibuk apa lo sekarang?

Jules, Jules... instead of saying those greetings, elo malah nge-email ga jelas gitu ke gue.

From Sidharta yang ga kenal Julia,
Sidharta Gautama


NB: minta nomor lo!

No comments:

Post a Comment

What do you think about my post?