Saturday, 8 December 2012

What is The Difference #1


1. Perbedaan antara Miss dan Ms.
Miss adalah kata sapaan untuk perempuan yang belum menikah, sedangkan Ms. adalah kata sapaan untuk perempuan yang tidak ingin diketahui status pernikahannya(bisa digunakan untuk perempuan yang sudah menikah ataupun belum).

2. Perbedaan antara Nerd, Geek, dan Dork
Nerd adalah orang-orang dengan kecerdasan di atas rata-rata, tapi kalau soal penampilan ia tidak begitu peduli. Seorang "nerd" menyadari statusnya, tapi ia tidak keberatan soal itu. Faktanya, mereka bangga dengan sebutan itu dan tidak berminat pada hal-hal sepele(diejek sebagai "nerd").
Geek merupakan istilah yang lebih spesifik. Sama seperti "nerd", seorang "geek" memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Akan tetapi mereka cenderung cerdas dalam hal teknologi.
Dork merupakan ejekan terburuk dari semuanya. Kalau kamu diejek sebagai "dork", tidak ada hal positif yang dapat kamu ambil dari sini. Bahkan di dalam kamus pun disebutkan, "dork" berarti bodoh. "Dork" juga biasanya memiliki masalah dengan bau badan. Parahnya, orang-orang "dork" merasa dirinya keren.

3.Perbedaan antara Sex dan Gender
Sex menunjuk pada karakteristik seseorang secara biologis dan fisik(perempuan atau laki-laki)
Gender menunjuk pada sifat, perilaku, peran, dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari(maskulin atau feminin).


sumber:
http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20060622034604AAbehhl
http://www.medicalnewstoday.com/articles/232363.php
http://ask.yahoo.com/20060818.html

Wednesday, 5 December 2012

"My Campus Story" with Fantastic Four and friends #1


Gerbang depan Universitas Athens

G: Sendirian Jules? Si pirang imut mana?

J: Eh elo. Dia cabut duluan, mau nganter nyokapnya belanja katanya.

G: Hmm gitu. Terus elo ngapain di sini?

J: Gue mau nebeng Rama ke Hilarious, dia lagi ngambil mobil dulu di parkiran. Elo juga ikut yuk.

G: Pengennya sih, tapi gue ada janji kumpul sama mereka.
Aku menunjuk sekelompok orang berjaket seragam yang tampak sibuk mendiskusikan sesuatu.

J: Oh elo aktif ikutan organisasi itu?

G: Ngga juga sih. Karena ‘harus’ aja.

J: Harus ya?
Julia terkekeh mendengar jawabanku.

G: Yah elo sih enak masuk kelas khusus, kewajiban elo full belajar doang, ngga ribet mikirin yang lain-lain.

J: Yee... lo pikir belajar ngga ribet?
Julia menjitak kepalaku pelan. Aku hanya membalasnya dengan cengiran.
J: Lo ngga suka kumpul-kumpul kayak gitu? Kenapa ngga keluar aja?
Aku cuma mengedikkan bahuku. Julia tersenyum sambil menepuk-nepuk pundakku, seperti mengisyaratkan “Sabar ya,”. Tadinya aku mau bilang “Makasih,”, tapi aku langsung melotot ketika menyadari ternyata Julia malah cekikikan.

Mobil Rama berhenti di depan kami. Kaca jendela mobil perlahan turun, terlihat seulas senyum dari dalam sana. Rama menyapaku ramah.

R: Yuk Jules. Elo juga ikut yuk ke Hilarious.
Ajak Rama kepadaku. Baru saja aku ingin menjawab, tiba-tiba Julia menyeloroh duluan,

J: Dia lagi sibuk Ram, anak rajin organisasi gitu deh.
Julia mencolek lenganku sambil tersenyum geli. Aku hanya cemberut. Sementara Rama berusaha menahan tawanya, sepertinya dia sudah tahu apa yang Julia maksud.

G: Iya iya emang gue anak rajin organisasi. Udah elo pada anak kelas khusus cabut buruan, belajar sana sampe mabok.

R: Kok elo jadi marah ke gue sih?

G: Eh, ngga kok Ram gue ngga marah sama lo,
Aku menjawab dengan gelagapan, takut Rama salah paham.
G: Ni anak nyebelin niih...
Aku menyikut rusuk Julia pelan. Kemudian aku langsung mendorong Julia ke samping sebelah kiri mobil. Yang didorong malah diam mematung di samping pintu mobil.
G: Elo nunggu gue ngebukain pintu, hah?

J: Boleh aja sih, tapi kayaknya suasana hati lo lagi mendung deh. Udah biar gue aja yang buka.
Setelah itu dengan cengiran lebar Julia langsung membuka pintu mobil dan duduk di sebelah Rama. Melihat tingkah Julia, Rama tersenyum geli. Aku cuma bengong.

R: Ya udah deh kami cabut dulu ya.
Sambil sedikit mengangguk, Rama menyunggingkan senyum padaku.

G: Oke!
Aku mengacungkan jempolku sambil membalas senyumnya. Julia menambahkan kata “Dag,”, seketika aku langsung memonyongkan bibirku padanya.

Mobil Rama melaju di hadapanku. Aku lalu menoleh ke arah kumpulan orang  berjaket yang mulai dihampiri beberapa orang dengan identitas di lengannya. Aku melirik lenganku, terikat sesuatu di sana. Aku berjalan gontai ke arah mereka, kemudian membaurkan diri dengan orang-orang yang bernasib sama denganku.




Full credit: Orizuka

Friday, 30 November 2012

My Priority Scale



Makin lama gue makin merasa kehilangan alasan kenapa gue harus berada di tengah-tengah kumpulan orang berambisi ini. Memang alasan awal gue ada di sini apa? I’m not really sure, but I think it was all because of someone. Selain itu, gue juga memang pengen banget bersosialisasi di kehidupan baru(baca: kampus) gue ini. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini gue lebih nyaman ketika gue menghindari mereka.

Gue masih ingat awal-awal gue ngumpul bareng mereka, gue tuh senang, bahagia, pokoknya gue merasa punya keluarga baru. Bahkan saat ada acara marah-marahan gue sama sekali ngga merasa terganggu. Gue yakin ada tujuan positif di balik itu. Toh dulu juga mereka mengalami hal yang sama, dan mereka survive sampai sekarang.

Tapi sekarang tuh beda. Gue ngga lagi merasa nyaman seperti  dulu. Lebih-lebih setelah disuruh hujan-hujanan plus dimarah-marahin kayak kemarin. Gue udah murka banget saat itu, “Apa banget sih ini! Ujan woy. Marah sih marah, tapi gimana kalo gue sakit dan besok ngga bisa kuliah? Emangnya lo pada mau ngegantiin gue satu hari—yang bagi gue berharga— ikut matkul besok?!”

Saat salah satu identitas gue diambil gue memang agak kecewa. Karena sebenarnya gue suka kok mengenakan itu. Walaupun kadang-kadang merasa risih, tapi gue tetap suka.

Jujur aja sebenarnya sampai sekarang pun gue masih berharap gue bisa kembali bersemangat seperti dulu. Tapi gue ngga begitu yakin sama harapan gue ini. Apalagi gue udah ngga punya “cahaya” itu. Selain itu, satu per satu orang di sekeliling gue mulai “memutar bola mata mereka” terhadap kegiatan ini. Lagipula skala prioritas di otak gue mengukur bahwa ini bukan prioritas utama gue.

Wednesday, 24 October 2012

UTS, semangat!

Kamar bercat ijo yang berantakan, 24 Oktober 2012

Besok adalah hari terakhir UTS minggu ini. Dan mata kuliah yang diujikan besok tuh spesial banget. Akuntansi cuy! Praktek plus teori. Praktek sih okelah insya Allah, tapi teorinya ini yang bikin was-was. "Kira-kira apa aja yang bakal ditanyain?" "Ada tentang sejarah akuntansi ngga ya?". Pertanyaan-pertanyaan ini bakal nemuin jawabannya besok.
Bismillahirrahmannirrahim........semangat dan sukses!

Saturday, 20 October 2012

Pasar

Secara umum, pasar adalah tempat bertemu penjual dan pembeli, dimana tempat proses penawaran dan permintaan bertemu. ini bisa berupa barang atau jasa.

Macam dan jenis pasar dalam ekonomi Indonesia terbagi menjadi beberapa golongan:

  1. Pasar Konkret: pasar yang menunjukkan suatu tempat terjadinya hubungan secara langsung antara pembeli dan penjual.
  2. Pasar Abstrak: pasar yang menunjukkan hubungan antara penjual dan pembeli, baik secara langsung maupun tidak langsung, barangnya tidak secara langsung didapat oleh pembeli.
  3. Pasar Jasa: pasar yang produknya berupa penawaran jasa atas suatu kemampuan.
  4. Pasar Uang: pasar yang memperjualbelikan mata uang negara-negara yang berlaku di dunia.
  5. Pasar Modal: pasar yang memperdagangkan surat-surat berharga seperti saham, reksadana, dan obligasi.

1. Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen, artinya barang tersebut dapat memberikan kepuasan atau kegunaan yang sama, tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.

Ciri pasar persaingan sempurna:

  1. Perusahaan adalah pengambil harga(price taker)
  2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
  3. Menghasilkan barang serupa
  4. Terdapat banyak perusahaan di pasar
  5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang pasar
contoh: pasar hasil pertanian, dll.

2. Pasar Monopoli
Adalah suatu bentuk pasar dimana hanya ada satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut "monopolis".
Ciri pasar monopoli:
  1. Seorang penjual menguasai dengan jumlah pembeli yang banyak
  2. Tidak terdapatnya barang pengganti
  3. Bagi perusahaan lain, sulit untuk memasuki pasar
contoh: PT Perusahaan Listrik Negara, PT Pertamina, dll.

3. Pasar Oligopoli
Dalam pasar ini penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tapi kurang dari sepuluh. Praktek oligopoli umumnya  dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga salah satu upaya untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas.
Kurva permintaan patah(kinked deman curve), mengasumsikan bahwa kurva permintaan bagi pengusaha duopoli merupakan kurva permintaan patah. Duopoli adalah keadaan dimana hanya ada dua perusahaan yang menguasai pasar.
contoh: produsen motor, mobil, dll.

4. Pasar Persaingan Monopolistik
Dalam pasar ini terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga, tetapi tidak sebesar dalam pasar monopoli dan oligopoli.
contoh: usaha jasa salon, bengkel, dll.

Wednesday, 10 October 2012

Pameran Buku 1

Hari sabtu tanggal 6 Oktober lalu aku dan ibuku pergi ke pameran buku yang ada di Landmark jalan Braga, Bandung. Suasana Landmark beda banget dari hari biasanya. Hari itu Landmark rame bangeet. Teras depannya dipenuhi oleh para penjual makanan. Ada penjual batagor, baso tahu, lumpia kering, lumpia basah, rujak buah, bahkan penjual kerak telor juga. Belum juga masuk gedung Landmark, para makanan itu seperti memanggil-manggil minta dibeli. Tapi berhubung aku sendiri udah pengen melampiaskan hasrat melihat-lihat(cuma lihat-lihat) buku, maka dengan berat hati aku meninggalkan mereka.

Begitu memasuki pintu gedung Landmark mataku langsung menjelajah seisi ruangan yang ternyata lebih penuh oleh orang-orang berseliweran ketimbang buku-buku yang sedang dipamerkan. Stand pertama yang aku lirik adalah stan dari penerbit buku...lupa. Pokoknya kurang menarik buku-buku yang mereka tawarkan, makanya aku langsung pindah stand. Selanjutnya aku menghampiri stand yang berisi novel-novel muslim. Kelihatannya sih bagus, tapi ngga tau kenapa aku kurang tertarik untuk membelinya.

Setelah singgah di beberapa stand, akhirnya aku menemukan satu stand yang amazing banget. Super duper amazing deh! Satu-satunya stand yang menjual buku impor(semua bukunya berbahasa Inggris) dengan harga dibanting sampai menancap ke inti bumi(oke, ini hiperbola). Aku langsung betah memilih-milih buku satu demi satu. Walaupun setiap membaca sinopsisnya butuh waktu lebih banyak ketimbang ketika membaca sinopsis buku berbahasa Indonesia.

Akhirnya setelah hampir satu jam aku nguyek-nguyek buku di situ, aku memutuskan untuk membeli empat buku. Salah satunya adalah Almanac 2011 Facts & Stats terbitan Scholastic. Harganya paling mahal di antara empat buku yang aku beli itu. Buku ini berharga Rp 35.000. Padahal harga asli yang tertera di buku itu adalah $13.99 kalau dijual di USA, $17.99 kalau dijual di Kanada. Nah di Indonesia malah jadi Rp 35.000. Yah itusih karena buku ini udah ketinggalan setahun, makanya harganya obral banget mueheheh...

Nah kalian tahu ngga alasan aku milih beli buku ini? Padahal yang berjudul Almanac 2011 ngga cuma dari Scholatic aja lho. Yap! Itu gara-gara ada trio Harry Potter di sampul depannya. Aku langsung histeris(oke, ini hiperbola, lagi) pas melihat buku ini muncul di depan mata. Tanpa pikir panjang aku langsung memegang erat-erat buku itu untuk kemudian dibawa ke kasir.

Begitu sampai di rumah aku langsung membongkar belanjaanku. Yang paling pertama aku buka ya Almanac 2011 itu. Aku membuka lembar demi lembar buku itu. Isinya menarik banget. Ternyata ini tuh semacam ensiklopedia mini. Tapi aku merasa aneh ketika udah sampai setengah buku aku buka, kok trio Harry Potter yang ada di sampul depan ngga muncul-muncul. Akupun lalu mempercepat membuka halaman-halamanya. Sampai halaman terakhir aku ngga menemukan satu pun artikel tentang trio itu. Aku langsung tersenyum bego. I'm fooled! LOL! 

"Sialan." umpatku seketika sambil terus tersenyum geli karena udah tertipu dengan mudahnya. Di buku itu memang ada informasi tentang Harry Potter, tapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan ketiga orang yang aku lihat di sampul depan. Walaupun tertipu, aku ngga menyesal udah beli buku ini. Karena memang buku ini isinya bagus! Malah aku mau bilang terima kasih, karena kalau ngga ada foto ketiga orang itu mungkin aku sama sekali ngga tertarik membeli buku ini hehehe.

Thursday, 27 September 2012

Hogwarts School Song



Hogwarts, Hogwarts, hoggy warty Hogwarts,

Teach us something please,

Whether we be old and bald,

Or young with scabby knees,

Our heads could do with filling,

With some interesting stuff,

For now they're bare and full of air,

Dead flies and bits of fluff,

So teach us things worth knowing,

Bring back what we've forgot,

Just do your best, we'll do the rest,

And learn until our brains all rot.



Arti dalam bahasa Indonesianya kira-kira begini:
"Hogwarts kusayang, tolong ajari kami sesuatu. Tidak peduli kami sudah tua atau masih lugu, otak kami perlu diisi hal-hal menarik. Saat ini otak kami kosong, jadi ajari kami pengetahuan yang berharga. Beri tahu apa yang sudah tidak kami ingat. Tolong ajari kami dengan kemampuan terbaikmu, kami akan berusaha belajar hingga otak kami lelah."

Monday, 10 September 2012

Prosa



Karya sastra terbagi dua, yakni prosa dan puisi. Prosa terbagi pula menjadi dua, ada prosa fiksi dan prosa non-fiksi. Di dalam prosa fiksi terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Yang termasuk unsur intrinsik adalah:
1. Tokoh dan penokohan/perwatakan
    Tokoh adalah individu yang berperan dalam cerita, mengalami peristiwa yang terjadi di dalam cerita. Sedangkan yang dimaksud penokohan adalah kegiatan penulis menciptakan tokoh-tokoh tersebut.
2. Tema
    Tema adalah pokok pikiran yang ingin disampaikan penulis melalui cerita yang ditulisnya.
3. Alur
    Alur adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu. Dengan kata lain setiap peristiwa yang terjadi dalam cerita terhubung satu sama lain.
4. Latar (setting)
    Latar (setting) adalah penggambaran mengenai waktu , tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita.
5. Gaya bahasa
    Gaya bahasa adalah ciri khas seorang penulis dalam mengungkapkan ide/gagasannya melalui cerita. Dengan kata lain, gaya bahasa merupakan cara pengarang mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang digunakan.
6. Sudut pandang
    Sudut pandang adalah posisi pencerita dalam menyampaikan ceritanya.
7. Amanat/pesan
    Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca, penonton, pendengar.

Unsur ekstrinsik dalam prosa fiksi:
1. latar belakang
2. tujuan
3. latar sosial budaya
4. lingkungan kehidupan pengaran

Prosa non-fiksi dapat berupa: artikel, tajuk rencana, opini, feature, biografi/otobiografi, tips, reportase, jurnalisme, pidato khotbah, iklan.