Sukses UN-nya, Adikku!
Saturday, 13 April 2013
Harry Potter PowerPoint Template
![]() |
Slide 1 (Title) |
![]() |
Slide 2 |
![]() |
Slide 3 |
![]() |
Slide 4 |
![]() |
Slide 5 (End of Slide) |
Good afternoon everyone! (it's afternoon when I'm writing this :D)
Today I'd like to post a powerpoint template. This template is (to me) special, because I made it myself and its theme is Harry Potter!
The font for the title on every slide is Harry Potter font, it won't work unless you've installed Harry Potter font on your computer.
Okay, that's all I wanna share to you all.
Have a nice day!
Download Harry Potter PowerPoint Template
Download Harry Potter font
Friday, 29 March 2013
UTS semester 2

Cepet banget, hari senin besok udah mulai UTS aja. Padahal baru juga selesai liburan u,u
Nggak sabar pengen cepet selesai UTS
Nggak sabar pengen cepet selesai UAS
Nggak sabar pengen cepet selesai kuliah, hahaha
Semoga dilancarkan semuanya, amiiin.....
Semangat kawan-kawanku, 1 AKB!
Wednesday, 27 February 2013
Selamat Datang!
selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang s e l a m a t datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang u l a n g selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang t a h u n selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang selamat datang
Hillarious, 27 Februari 2013
Pintu masuk kafe Hillarious tertutup rapat, di halamannya tidak terdapat satu pun kendaraan milik Rama, Sid, atau Cokie. Di depan pintu juga tergantung tulisan “Sorry, We are Close”. Aku jadi ragu mau masuk ke sana.
“Jangan-jangan aku ditipu lagi,” pikirku. Aku mengangkat tanganku yang sejak tadi memegang amplop hijau berisi surat undangan perayaan ulang tahunku di kafe ini, kafe milik Rama. “Aku coba aja deh,” aku pun melangkahkan kakiku mendekati pintu kafe. Belum sempat aku membukanya, tiba-tiba pintu itu sudah terbuka duluan. Aku sedikit terkejut karenanya.
Aku melongokkan kepalaku ke dalam kafe. Gelap. Kemudian aku melangkahkan kakiku memasuki kafe. “Kok gelap sih? Mana pestanya?” pikirku. Tiba-tiba aku merasa ada yang yang sedang bergerak di belakangku. Bersamaan dengan nyalanya lampu aku mendengar teriakan yang cukup memekakkan telinga.
Rama, Sid, Cokie, Lando, Julia, Nurida: “SURPRISEEE!!”
Sid, Julia: Selamat ulang tahun!!! *nari-nari ngga jelas
Cokie: Yap, happy birthday ya Va!
Nurida: Evaaa selamat ulang tahun! *peluk
Rama: Selamat ulang tahun yaa...
Sid: Lan, elo nggak mau ngucapin apa-apa?
Lando: Oh iya, selamat ulang tahun ya.
Julia: Gimana Va? Elo kaget nggak pas liat Hillarious tutup, terus pintu tiba-tiba ngebuka, dan kita teriak SURPRISEE...?
Sid: Ah Eva udah tau kok kita di sini mau ngerayain ultahnya. Kayaknya kamu nggak kaget-kaget amat, iya kan?
Julia: Lho, kok udah tau?
Sid: Lho, bukannya kalian nyuruh aku nulis surat ke Eva buat dateng ke sini?
Cokie: Elo nulis kita bakal ngerayain ultahnya, gitu?
Sid: Iya.
PLETAK
Sid: Jules!!
Julia: Ini di sini yang paling bego tuh gue atau elo sih. Mana bisa jadi kejutan kalo elo udah ngasih tau duluan. Aduh Sidhartaaa... elo nih, aduh...
Nurida: Harusnya gue baca dulu kali ya isi surat yang elo titipin itu, Sid. Ah pengacau banget lo.
Cokie: Tau nih, percuma aja kita tadi teriak surprise segitu kencengnya. Gimana sih elo punya temen, Ram?
Rama: *tersenyum meringis
Sid: Yee kok pada nyalahin gue, sih. Elo semua kan yang nyuruh gue nulis surat undangan buat Eva, pas gue tanya isi suratnya gimana ,elo semua jawab “bebas”. Jadi salah siapa?
Lando: Udah udah, nggak enak berantem di depan tamu spesial kita hari ini. Masalah kebegoan Sid ini biar diurus lagi setelah acara selesai, oke?
Sid: Lando, gue pikir elo bakal jadi orang terbaik yang nggak akan nyalahin gue. Ternyata gue salah...
Julia: Iya, elo salah, akhirnya nyadar juga.
Cokie, Lando, Nurida: *ngangguk-ngangguk
Rama: Yuk ah Va, kita duluan ngerayain ulang tahun kamu. Silakan lanjutin ya berantemnya, kalo udah selesai langsung ke meja pojok.
Akhirnya mereka semua berhenti bertengkar setelah Rama angkat bicara. Kami pun merayakan ulang tahunku di meja kebesaran empat pangeran tampan ini. Sudah terhidang kue ulang tahun lengkap dengan dua lilin berbentuk angka 1 dan 9. Tidak lupa mereka juga meletakkan kado-kado yang dibungkus kertas kado berwarna biru di sekeliling meja. Yah, begitulah suasana kafe Hillarious di tanggal 27 Februari ini. Semoga tahun depan lebih seru lagi.
Nurida: Va, kado aku nyusul ya, hehe.
Saturday, 8 December 2012
What is The Difference #1
1. Perbedaan antara Miss dan Ms.
Miss adalah kata sapaan untuk perempuan yang belum menikah, sedangkan Ms. adalah kata sapaan untuk perempuan yang tidak ingin diketahui status pernikahannya(bisa digunakan untuk perempuan yang sudah menikah ataupun belum).
2. Perbedaan antara Nerd, Geek, dan Dork
Nerd adalah orang-orang dengan kecerdasan di atas rata-rata, tapi kalau soal penampilan ia tidak begitu peduli. Seorang "nerd" menyadari statusnya, tapi ia tidak keberatan soal itu. Faktanya, mereka bangga dengan sebutan itu dan tidak berminat pada hal-hal sepele(diejek sebagai "nerd").
Geek merupakan istilah yang lebih spesifik. Sama seperti "nerd", seorang "geek" memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Akan tetapi mereka cenderung cerdas dalam hal teknologi.
Dork merupakan ejekan terburuk dari semuanya. Kalau kamu diejek sebagai "dork", tidak ada hal positif yang dapat kamu ambil dari sini. Bahkan di dalam kamus pun disebutkan, "dork" berarti bodoh. "Dork" juga biasanya memiliki masalah dengan bau badan. Parahnya, orang-orang "dork" merasa dirinya keren.
3.Perbedaan antara Sex dan Gender
Sex menunjuk pada karakteristik seseorang secara biologis dan fisik(perempuan atau laki-laki)
Gender menunjuk pada sifat, perilaku, peran, dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari(maskulin atau feminin).
sumber:
http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20060622034604AAbehhl
http://www.medicalnewstoday.com/articles/232363.php
http://ask.yahoo.com/20060818.html
Wednesday, 5 December 2012
"My Campus Story" with Fantastic Four and friends #1
Gerbang depan Universitas Athens
G: Sendirian Jules? Si pirang imut mana?
J: Eh elo. Dia cabut duluan, mau nganter nyokapnya belanja
katanya.
G: Hmm gitu. Terus elo ngapain di sini?
J: Gue mau nebeng Rama ke Hilarious, dia lagi ngambil mobil
dulu di parkiran. Elo juga ikut yuk.
G: Pengennya sih, tapi gue ada janji kumpul sama mereka.
Aku menunjuk sekelompok orang berjaket seragam yang tampak
sibuk mendiskusikan sesuatu.
J: Oh elo aktif ikutan organisasi itu?
G: Ngga juga sih. Karena ‘harus’ aja.
J: Harus ya?
Julia terkekeh mendengar jawabanku.
G: Yah elo sih enak masuk kelas khusus, kewajiban elo full
belajar doang, ngga ribet mikirin yang lain-lain.
J: Yee... lo pikir belajar ngga ribet?
Julia menjitak kepalaku pelan. Aku hanya membalasnya dengan
cengiran.
J: Lo ngga suka kumpul-kumpul kayak gitu? Kenapa ngga keluar
aja?
Aku cuma mengedikkan bahuku. Julia tersenyum sambil
menepuk-nepuk pundakku, seperti mengisyaratkan “Sabar ya,”. Tadinya aku mau
bilang “Makasih,”, tapi aku langsung melotot ketika menyadari ternyata Julia
malah cekikikan.
Mobil Rama berhenti di depan kami. Kaca jendela mobil
perlahan turun, terlihat seulas senyum dari dalam sana. Rama menyapaku ramah.
R: Yuk Jules. Elo juga ikut yuk ke Hilarious.
Ajak Rama kepadaku. Baru saja aku ingin menjawab, tiba-tiba
Julia menyeloroh duluan,
J: Dia lagi sibuk Ram, anak rajin organisasi gitu deh.
Julia mencolek lenganku sambil tersenyum geli. Aku hanya
cemberut. Sementara Rama berusaha menahan tawanya, sepertinya dia sudah tahu
apa yang Julia maksud.
G: Iya iya emang gue anak rajin organisasi. Udah elo pada
anak kelas khusus cabut buruan, belajar sana sampe mabok.
R: Kok elo jadi marah ke gue sih?
G: Eh, ngga kok Ram gue ngga marah sama lo,
Aku menjawab dengan gelagapan, takut Rama salah paham.
G: Ni anak nyebelin niih...
Aku menyikut rusuk Julia pelan. Kemudian aku langsung
mendorong Julia ke samping sebelah kiri mobil. Yang didorong malah diam mematung
di samping pintu mobil.
G: Elo nunggu gue ngebukain pintu, hah?
J: Boleh aja sih, tapi kayaknya suasana hati lo lagi mendung
deh. Udah biar gue aja yang buka.
Setelah itu dengan cengiran lebar Julia langsung membuka
pintu mobil dan duduk di sebelah Rama. Melihat tingkah Julia, Rama tersenyum
geli. Aku cuma bengong.
R: Ya udah deh kami cabut dulu ya.
Sambil sedikit mengangguk, Rama menyunggingkan senyum
padaku.
G: Oke!
Aku mengacungkan jempolku sambil membalas senyumnya. Julia
menambahkan kata “Dag,”, seketika aku langsung memonyongkan bibirku padanya.
Mobil Rama melaju di hadapanku. Aku lalu menoleh ke arah
kumpulan orang berjaket yang mulai
dihampiri beberapa orang dengan identitas di lengannya. Aku melirik lenganku,
terikat sesuatu di sana. Aku berjalan gontai ke arah mereka, kemudian
membaurkan diri dengan orang-orang yang bernasib sama denganku.
Full credit: Orizuka
Friday, 30 November 2012
My Priority Scale
Makin
lama gue makin merasa kehilangan alasan kenapa gue harus berada di
tengah-tengah kumpulan orang berambisi ini. Memang alasan awal gue
ada di sini apa? I’m not really sure, but I think it was all because of
someone. Selain itu, gue juga memang pengen banget bersosialisasi di
kehidupan baru(baca: kampus) gue ini. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini gue
lebih nyaman ketika gue menghindari mereka.
Gue
masih ingat awal-awal gue ngumpul bareng mereka, gue tuh senang, bahagia,
pokoknya gue merasa punya keluarga baru. Bahkan saat ada acara marah-marahan
gue sama sekali ngga merasa terganggu. Gue yakin ada tujuan positif di balik
itu. Toh dulu juga mereka mengalami hal yang sama, dan mereka survive
sampai sekarang.
Tapi
sekarang tuh beda. Gue ngga lagi merasa nyaman seperti dulu. Lebih-lebih setelah disuruh
hujan-hujanan plus dimarah-marahin kayak kemarin. Gue udah murka banget saat
itu, “Apa banget sih ini! Ujan woy. Marah sih marah, tapi gimana kalo gue sakit
dan besok ngga bisa kuliah? Emangnya lo pada mau ngegantiin gue satu hari—yang
bagi gue berharga— ikut matkul besok?!”
Saat
salah satu identitas gue diambil gue memang agak kecewa. Karena sebenarnya gue
suka kok mengenakan itu. Walaupun kadang-kadang merasa risih, tapi gue tetap
suka.
Jujur
aja sebenarnya sampai sekarang pun gue masih berharap gue bisa kembali
bersemangat seperti dulu. Tapi gue ngga begitu yakin sama harapan gue ini. Apalagi
gue udah ngga punya “cahaya” itu. Selain itu, satu per satu orang di sekeliling
gue mulai “memutar bola mata mereka” terhadap kegiatan ini. Lagipula skala prioritas di
otak gue mengukur bahwa ini bukan prioritas utama gue.
Subscribe to:
Posts (Atom)